KORAN TEMPO 21/10 Page 4, -- Tepat satu tahun Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden kemarin merupakan momentum bagi mahasiswa, buruh, dan pekerja untuk berunjuk rasa. Mereka turun ke jalan dan menumpahkan unekuneknya.
Di depan Istana Negara, kelompok mahasiswa dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia dan Gabungan Serikat Buruh Independen berdemonstrasi. Mereka menuntut pemerintah mengatasi kebakaran hutan dan kabut asap serta menuntaskan persoalan pemutusan hubungan kerja. Sedangkan di depan gedung DPR Senayan, demonstran yang menamakan diri Aliansi Tarik Mandat, Garda Muda Palapa, dan Front Pribumi berunjuk rasa menuntut Jokowi dilengserkan.
Tak ada pengamanan ekstra ketat di Istana Negara maupun di depan gedung DPR. Jumlah pengunjuk rasa hanya berkisar 30-200 orang. Polisi membentuk barisan pagar.betis dan menanggal- kan tameng antihuru-hara. Sedangkan demonstran sibuk berorasi dan mencoba menarik perhatian dengan membakar ban.
"Kami hanya menerima lima perizinan demonstrasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, kemarin. Adapun jumlah petugas yang diturunkan sebanyak 1.000 orang.
Tak ada demonstran yang ditangkap karena membuat onar. Durasi unjuk rasa juga terbilang singkat, tak sampai satu jam, dan mereka bubar dengan tertib menjelang petang.
Demonstrasi juga terjadi di sejumlah kota besar. Sama seperti di Ibu Kota, unjuk rasa berlangsung tertib dan relatif sepi. Di Denpasar, Bali, puluhan mahasiswa dari Universitas Udayana turun ke persimpangan Patung Catur Muka yang merupakan titik nol kilometer Kota Denpasar. Mereka membeberkan hasil survei di kampus dan kajian ten- tang kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla."Rapor merah, kami mengingatkan pemerintah untuk berbenab," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana, Ni Nyoman Clara Listya Dewi.
Di Padang, Sumatera Barat, seratusan mahasiswa dari Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang berdemonstrasi di halaman gedung DPRD Sumatera Barat. Mereka mengkritik pemerintah yang dianggap lamban dalam menangani kebakaran hutan dan kabut asap, gagal mengerek kurs rupiah terhadap dolar, dan memilih gelar pertandingan Piala Presiden yang mereka nilai tidak krusial."Kami menganggap Jokowi-JK gagal karena tak mampu membawa bangsa ini lebih baik,"ujar koordinator '• unjuk rasa, Redo Suma. • EGY ADYATAMA I BRAM SETIAWAN ANDRI EL FARM
Ads Inside Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ConversionConversion EmoticonEmoticon