REPUBLIKA 20/10 page 6, -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla genap berusia satu tahun. Tentu banyak yang sudah dirasakan rakyat sepanjang Oktober 2014-Oktober 2015 ini. Ada yang senang, sedih, gemas, marah, kecewa dan lainnya. Perjalanan pemerintahan baru harus kita akui tak semulus yang diharapkan.
Dukungan besar dari publik tidak langsung bisa dikapitalisasi Jokowi-JK dalam bentuk kebijakan. Belum juga masuk ke program kerja, pilihan kebijakan Jokowi-JK dkk relatif berlawanan dengan pilihan kebijakan pemerintahan sebelumnya. Ini membuat jalannya pemerintahan tersendat.
Adaptasi dengan kebijakan baru tidak sehari dua hari. Mengganti nomenklatur kementerian, misalnya. Menaikkan harga BBM bersubsidi yang berdampak langsung ke perekonomian rakyat. Yang terakhir ini bukan kebijakan populis. Efek berantainya menerjang ke mana-mana. Menimbulkan pengangguran dan menambah rakyat miskin.
Kita juga seolah tidak kekurangan sajian 'drama' politik dan hukum. Baku sikut di DPR, polemik Kepala Polri, drama pimpinan KPK, saling sindir antarmenteri, tudingan petugas partai, omongan tidak sinkron presiden dan wapresnya, dan lainnya. Sudah berat beban hidup sehari-hari ditambah pula berisik politik macam ini.
Tanpa publik sadari, hal-hal negatif sepanjang satu tahun ini terasa begitu menebal. Lebih tebal dari hal-hal positif yang sebetulnya juga cukup banyak dan pantas diapresiasi. Suka tidak suka, prestasi adalah prestasi. Dan pemerintahan Jokowi-JK juga mengukir prestasinya dalam 12 bulan terakhir.
Mungkin yang akan lebih diingat adalah hal-hal.yang mencuat di media massa. Seperti kebijakan perikanan dengan menenggelamkan kapal penyelundup ikan. Atau kerja sama masif dengan Pemerintah Cina di sektor infrastruktur. Bila ini terwujud, efek turunannya sangat besar ke perekonomian Indonesia.
Hal-hal yang lebih fundamental, yang belum selesai karena baru dimulai, belum mendapat porsi. Pembangunan waduk, rel kereta, jalan raya, kebijakan impor, memangkas izin investasi, kebijakan upah buruh, menurunkan suku bunga kredit rakyat, dan lainnya.
Ini persis seperti yang Sukardi Rinakit, biasa disapa Cak Kardi, katakan di akhir sesi wawancara dengan Presiden akhir pekan lalu. Cak Kardi ikut menemani Jokowi bersama Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. "Kami ini baru mengubah fondasinya. Dasarnya. Sementara rakyat ingin serba cepat, instan terasa," kata Cak Kardi, lalu tersenyum pahit.
Memang jawaban yang apologis. Tapi setidaknya itulah yang dirasakan Cak Kardi. Mungkin itu juga yang dirasakan Presiden Jokowi. Presiden menjawab, yang ia dan para pembantunya baru lakukan adalah ibarat rumah, baru dibuat dasarnya. "Kok sudah ditanya atapnya."
Publik juga diminta adil menilai, masih ada empat tahun lagi pemerintahan Jokowi-JK. Mencoba memampatkan harapan lima tahun di tahun pertama pemerintahan bisa dibilang terlalu naif. Tentu rakyat punya hak untuk mengkritisi karena publik yang memilih duet populis ini. Salah satu kritikan yang harus ditancapkan publik pada pemerintahan sekarang, apakah setahun terakhir ini kebijakan yang dipilih sudah sejalan dengan visi misi dan program yang dijanjikan? Ada Nawacita dan janji pemerintah di masa kampanye yang jadi tolak ukur.
Kita tentu khawatir kalau ternyata setahun terakhir ini arah pembangunan melenceng, sebagian melenceng, atau ada yang melenceng sedikit dari yang disampaikan pemerintah karena itu kita perlu mengingatkan pemerintah. Menepuk bahu para pejabat yang berada di atas agar mereka sadar. "Jalan Anda belum lurus, masih berputar-putar, segera luruskan!"
Kita berharap pemerintah tahu jalan lurus yang mereka ingin tempuh. Ini memang baru tahun pertama. Tapi tahun ini bisa jadi patok penentu pemerintah di tahun berikutnya.
Ketika rakyat tahun depan merasa perubahan yang dijanjikan itu belum juga datang, mereka akan melirik ke belakang. Dan mereka menemukan satu tahun ini, yang lebih banyak dihabiskan untuk berbenah internal. Di situ publik akan mengambil pilihannya.
Karena itu, setahun ini menjadi penting. Tahun depan, implementasi program jauh lebih penting lagi terwujud. Selamat satu tahun pemerintahan Jokowi-JK untuk pemerintah dan kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar