REPUBLIKA 11/10 Page 4, -- Iring-iringan kendaraan lapis baja tampak berjalan rapi di pusat Kota Pyongyang, Kim It Sung Square, Sabtu (10/10). Puluhan ribu orang tampak berbaris rapi membentuk angka 70 untuk menandai usia Partai Pekerja di Korea Utara (Korut) yang tengah merayakan ulang tahunnya yang ketujuh dasawarsa.
Langit Pyongyang yang hari itu tampak biru, bersemu merah karena ditepasnya ribuan balon oleh masyarakat yang menyambut pesta akbar tersebut dengan penuh suka cita. Di podium, tampak Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang tengah didampingi oteh orang-orang kepercayaannya.
Datam kesempatan tersebut, Kim secara tegas menyatakan kesiapan negaranya untuk perang secara terbuka dengan Amerika Serikat. “Korea Utara siap memerangi ancaman kapitalisme dan mempertahankan kemerdekaan rakyat Korea Utara,” ujar Kim yang baru saja mengusulkan Korea Utara menjadi tuan rumah untuk event otahraga besar, seperti Piata Dunia dan Otimpiade.
Ungkapan tegas ini sekatigus menghangatkan kembali perseteruan panjang Korut yang telah bertangsung cukup lama dengan Amerika, Menurut Kim Jong-un, Korut memitiki kemampuan militer yang slap menghadapi perang .dengan Amerika.
Dikutip dari BBC News, utang tahun yang digelar besar-besaran ini sekatigus menjadi kesempatan bagi Korut mengirimkan sinyal pembangkangan khususnya ke Korea Setatan dan Amerika Serikat. Meski tak ada satu pun pemimpin dunia yang menghadiri perayaan besar ini, Cina sebagai sekutu Korut tak lupa mengirim'' seorang pejabat senior partai komunisnya untuk hadir. Untuk satu hari yang istimewa ini, ibu-kota Korut yang biasanya terisolasi pun seketika dibanjiri wisatawan hingga media internasional.
Untuk menggelar acara akbar ini, Pyongyang memang tak main-main. Sejak Jumat (9/10), dari citra satelit tampak adanya kegiatan pasukan besar-besaran di pangkatan udara militer Mirim di Pyongyang dan Kim II Sung Square. Warga di Pyongyang juga telah berminggu-minggu berada di sana untuk bertatih peran mereka demi parade obor di malam hari.
Menurut anatis Urusan Korea Utara, Joseph Bermudez Jr, sejak awal Oktober tampak dari citra satelit di pangkatan udara Pyongyang 800 tenda, 700 trek, dan sekitar 200 kendaraan lapis baja. Ribuan orang pun secara serius telah berlatih koreografi untuk membentuk beragam formasi untuk merayakan hari besar ini.
Untuk menandai acara puncak, panggung di dekat sungai pun telah didirikan. Panggung ini menjadi tempat untuk menggelar konser grup musik paling popular di Korut, yakni Moranbong Band. Untuk menghadiri konser band yang seturuh personelnya perempuan ini, warga asing harus membayar sekitar 114 dolar AS.
Perayaan ulang tahun Partai Buruh kali ini merupakan yang termegah yang pernah ada sejak Kim Jong-un berkuasa pasca kematiaan ayahnya, Kim Jong-it pada akhir 2011. Hari Sabtu kemarin pun menjadi hari libur nasionat dengan tujuan agar masyarakat Korut bisa merayakan hari bahagia tersebut secara lebih leluasa.
Jumat malam, para pejabat senior Korut juga menggetar pertemuan massal di Pyongyang. Mereka menyanyikan puji-pujian untuk partai dan pemimpin. Menurut profesor studi bahasa Korea di Universitas Tufts, Sung Yoon-lee, Partai Buruh selama ini merupakan titik kekuasaan di Korut. Partai, menurutnya, menjatankan segata hat di negara tersebut. “Partai adalah kunci dari semua keputusan mititer, semua yang dipromosikan dan yang dijalankan,” kata Lee.
Partai Buruh didirikan 70 tahun tatu setelah Perang Dunia II dan berakhirnya ketika pendudukan Jepang di Korea. Kim II-sung saat itu membentuk partai komunis yang kemudian dikenat dengan Partai Buruh Korea.
Lee menambahkan, begitu besarnya peran partai maka peringatan 70 tahun berdirinya pun dinitai sangat penting. Menurut Lee, Korut tampaknya menggunakan kesempatan ini untuk memamerkan dan menunjukkan pada dunia khususnya AS, mengenai kemampuan persenjataannya. [GITA AMANDA]
Ads Inside Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ConversionConversion EmoticonEmoticon