Pemprov DKI berupaya mempercepat penyelesaian berbagai permasalahan warga dengan menyediakan PPSU. Tenaga yang digaji oleh pemprov itu akan terus ditambah.
MEDIA INDONESIA 21/10 Page 25, -- PENEMPATAN 40 hingga 70 petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) di setiap kelurahan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Juni lalu mempercepat respons lurah terhadap keluhan warga. Warp pun senang dengan kehadiran mereka karena berbagai masalah di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya cepat terselesaikan.
Berbagai keluhan warga seperti adanya saluran air yang dipenuhi lumpur, pohon rawan tumbang, dan lampu penerangan jalan yang mati kini bisa segera ditangani oleh mereka.
Irwandi, salah seorang warga Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, mengatakan, sejak kehadiran petugas berseragam oranye itu lingkungan tempat tinggalnya semakin bersih dan rapi.
"Wilayah sekitar tempat tinggal saya sering dibersihkan oleh PPSU. Kehadiran mereka membuat lingkungan menjadi bersih. Saluran air tidak mampet lagi, dan semoga bisa mengantisipasi banjir," katanya, beberapa waktu lalu.
Di Kelurahan Tebet Timur terdapat 40 PPSU yang dibentuk dari masyarakat kelurahan setempat. Menurut Kepala Seksi (Kasi) PPSU Kelurahan Tebet Timur R Indartono, tugas utama tenaga PPSU di wilayahnya ialah merespons keluhan warga dengan cara terjun langsung untuk mengatasi masalah yang dikeluhkan. Keluhan yang ditangani tenaga tersebut berhubungan dengan sarana dan prasarana.
Sejak Juni hingga kini, ujarnya, PPSU telah menyelesaikan permasalahan di empat RW, yaitu di RW 1, 3, 4, dan RW 11. Dalam bertugas, mereka sehari-hari bergerak berdasarkan arahan lurah dan kasi PPSU.
Selain itu, PPSU juga disiagakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Qlue. Hal tersebut dilakukan karena setiap hari di wilayah kelurahan itu sedikitnya terdapat 5-10 keluhan atau pengaduan dari masyarakat yang masuk ke aplikasi Qlue.
"Setiap permasalahan (yang dikeluhkan melalui) Qlue langsung kami tangani agar cepat terselesaikan. Mereka memang disiagakan untuk itu juga, di samping ada tugas perbaikan lainnya," ucapnya.
"Untuk merespons berbagai keluhan dengan cepat, tuturnya, 40 PPSU dibagi dalam dua sif. Sif pertama bertugas mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB, sedangkan sif berikutnya mulai pukul 15.00 hingga pukul 23.00. Mereka digaji senilai upah minimum Provinsi DKI sebesar Rp2,7 juta per bulan.
"Yang bertugas malam, bi-. asanya mereka berpatroli menyisir jalan. Kalau ada yang harus segera ditangani, mereka langsung menyelesaikannya," jelasnya.
Kasi Pemerintahan Kelurahan Tebet Timur Sariman menambahkan, peringkat aktivitas PPSU melalui aplikasi Qlue di wilayahnya sejak awal selalu berubah, tergantung jumlah pengaduan.
Jalan berlubang
Sementara itu, di Kelurahan Pasar Minggu, jumlah tenaga PPSU mencapai 70 orang dan dalam operasionalnya, mereka dibagi menjadi enam tim. Lurah Pasar Minggu Suhanto mengatakan, sejak awal PPSU dibentuk, masalah yang paling sering dikeluhkan warga ialah saluran air yang mampat dan jalan berlubang.
Keluhan tersebut langsung dilanjutkan ke Dinas Bina Marga sebagai instansi yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Sebab, PPSU di wilayahnya fokus mengurus keluhan warga dengan cepat, sedangkan hal teknis diserahkan ke instansi terkait.
Berbeda dengan di Kelurahan Tebet Timur yang sebagian besar pengaduan disampaikan melalui aplikasi Qlue, di Kelurahan Pasar Minggu warga lebih banyak mengadukan permasalahan secara konvensional, dengan langsung mendatangi kantor kelurahan. (J-2/NELLY MARLIANTI)
Ads Inside Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ConversionConversion EmoticonEmoticon