MEDIA INDONESIA 12/10 page 10, -- DALAM upaya mempermudah urusan kokonsuleran dan memperkuat kerja sama bilateral ke level yang lebih positif, pemerintah Taiwan dan Indonesia telah mencapai kesepakatan tentang pembentukan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Surabaya, Jawa Timur. Kantor cabang baru yang akan memperkuat TETO di Jakarta itu diharapkan sudah beroperasi pada Desember mendatang.
"Telah diumumkan di Taiwan bahwa kita akan membuka kantor cabang (TETO) di Surabaya untuk memberikan pelayanan kekonsuleran yang lebih baik dan memajukan bisnis di bagian timur Indonesia," ungkap Kepala TETO untuk Indonesia, Chang Liangj en, dalam sambutan perayaan hari jadi ke-104 Taiwan di Jakarta, Kamis (8/10).
Selain itu, guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan antarnegara, pemerintah Taiwan juga menyambut positif kebijakan pemerintah Indonesia yang membebaskan visa kunjungan bagi warga 75 negara termasuk Taiwan. Setiap tahun, ada sekitar 400 ribu wisatawan di dua negara.
"Kita berharap makin banyak lagi wisatawan berkunjung ke Taiwan dan selialiknya karena lewat pertukaran masyarakat akan terjalin saling memahami dan peluang bisnis," tegas Chang.
Di sisi lain, saat ini sekitar 240 ribu pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di Taiwan menikmati iklim kerja yang bersahabat dan nyaman. Menurut Chang, Taiwan pun telah menciptakan lebih dari satu juta lapangan pekerjaan di Tanah Air.
Perhatian besar Presiden Indonesia Joko Widodo pada bidang diplomasi ekonomi dan proteksi buruh migran dinilai Chang sejalan dengan visi ekonomi Taiwan. "Indonesia dan Taiwan bahu-membahu dan secara bersama-sama memajukan hubungan ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan di masa depan. Jadi ada potensi kerja sama yang besar di antara kita," ujarnya.
'I'erkait dengan kiprah di tataran global pada usia yang ke-104 tahun, Chang mengatakan, Taiwan telah melewati transformasi sosial, politik, dan ekonomi. Taiwan, imbuh dia, berkomitmen kuat menjadi penjaga perdamaian dan penyokong bantuan kemanusiaan.
"Kontribusi Taiwan terhadap dunia tidak bisa dinilai dan dipandang dari segi luas wilayah. Kami menawarkan penyelesaian sengketa dengan cara-cara yang beradab dan sesuai dengan hukum internasional," ujarnya, merujuk kepada kebijakan inisiatif perdamaian yang dikedepankan Presiden Taiwan Ma Yingjeou. (Hym/I-1)
Ads Inside Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ConversionConversion EmoticonEmoticon