24 Okt 2015

Trump: Tutup Masjid untuk Perangi ISIS

REPUBLIKA 24/10 Page 8 — Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari kubu Partai Republik, Donald Trump, kembali membuat komentar yang kontroversial terkait Muslim. Trump mengatakan, jika kelak menjadi presiden, ia memungkinkan pilihan untuk menutup masjid di AS demi memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dilansir laman the New York Times, Kamis (22/10), Trump menyampaikan hal itu dalam wawancaranya dengan saluran Fox Business. Saat itu, Trump diajukan pertanyaan, apa yang akan dilakukannya jika AS hares mengambil tindakan untuk menutup masjid tertentu sebagai bagian dari perang melawan ISIS, seperti yang dilakukan Inggris. Trump langsung menjawab akan melakukan (penutupan). "Saya akan melakukannya, tentu saja," katanya.

Trump mengatakan, ia tak yakin mengenai legalitas penutupan masjid. Namun, menurutnya, jika ia menjadi presiden, hal itu tentu akan ia tinjau.

Kelompok advokasi untuk Muslim AS, Council of American-Islamic Relations (CAIR), pada Rabu (21/10), mengatakan, komentar Trump merupakan pelanggaran kebebasan beragama. Manajerurusan pemerintahan kelompok tersebut, Robert McCaw, menyatakan komentar Trump tak sesuai konstitusi.

"Kemungkinan Donald Trump untuk menutup masjid di Amerika yang ia anggap ekstrem tak sesuai dengan konstitusi dan tak menghargai kebebasan beragama yang menjadi prinsip bangsa kita," ujar McCaw.

Komentar Trump yang menyinggung Muslim bukan kali ini saja dilontarkannya. Beberapa waktu lalu, Trump juga tidak mengoreksi pernyataan seorang pendukungnya yang menyatakan bahwa Muslim menimbulkan masalah bagi AS.

Seperti dilansir CNN, dalam kampanye Trump di sebuah balai kota di New Hampshire, salah seorang pendukungnya menyebut Presiden Barack Obama sebagai Muslim. Pria itu juga menanyakan pada Trump bagaimana rencananya memberantas kamp-kamp pelatihan teroris.

Trump memicu kemarahan saat ia tak mengoreksi pernyataan pendukungnya itu. Terlebih, ada pendukung Trump yang mengatakan, salah satu masalah di negeri ini disebut Muslim.

Dalam wawancaranya dengan CNN, Trump mengatakan, secara pribadi ada beberapa segmen Muslim yang menurutnya memang bermasalah. Namun, is juga mengatakan bahwa ia prihatin terhadap ekstremis agama secara umum, tidak hanya mengacu pada Muslim. "Saya suka Muslim. Saya pikir mereka orang-orang hebat," ujarnya.

Trump dan saingannya di Partai Republik, Ben Carson, kerap memicu kemarahan dengan komentar-komentarnya yang mengesankan anti-Islam. Ben sempat mendapat kritikan keras saat ia menyatakan Muslim tak pantas menjadi presiden di AS. [yeyen rostiyani]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar