Sepertiga wilayah daratan Finlandia berupa lahan gambut.
JAKARTA — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia tengah menjajaki kerja sama konversi lahan gambut dengan Finlandia. Menurut dia, Indonesia dan Finlandia memiliki nota kesepahaman mengenai hutan, termasuk soal lahan gambut.
"Dua negara memiliki MoU tentang perubahan iklim dan kehutanan. Di dalamnya antara lain mengenai masalah lahan gambut dan manajemen lahan gambut," kata Retno seusai pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Finlandia Sauli Niinisto di Istana Merdeka, kemarin.
Alasan Indonesia memilih Finlandia karena sepertiga wilayah daratan negeri itu merupakan lahan gambut. Negara itu memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola lahan gambut.
Dalam tata lahan gambut, Finlandia mengkonversi lahan menjadi energi. Program konversi inilah yang sedang dija. jaki Indonesia. "Kontribusi energi berasal dari gambut di Finlandia mencapai 7 persen. Jadi, ini akan didalami oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral," kata Retno.
Dalam pertemuan bilateral kemarin, Indonesia dan Finlandia sudah meneken nota kesepahaman di sektor energi, yaitu biomassa. Retno mengatakan kerja sama di bidang energi mencakup pelatihan, pertukaran informasi, dan pertukaran teknologi.
Tiga hal utama yang dibahas dalam lawatan Presiden Niinisto adalah perdagangan dan investasi, kerja sama dalam konteks Uni Eropa, dan penyelesaian konflik global. Di bidang ekonomi, kedua negara sepakat meningkatkan perdagangan menjadi US$ 1 miliar tahun depan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menambahkan, kedua presiden membahas lahan gambut. Indonesia tengah dilanda krisis kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Sebagian besar kebakaran terjadi di lahan gambut.
"Presiden ingin mendengar, ini kan permasalahan scrius.Finlanclia juga punya gambut. Jadi, kita ingin tangani gambut ini," kata Pratikno, kemarin. Banyak negara juga memiliki lahan gambut dan ternyata cukup berhasil mengelolanya. "Misalnya Kanada dan Finlandia. Kita harus memperbaiki bagaimana tata kelola gambut."
"Saya yakin pertemuan ini akan mempererat hubungan kedua negara baik secara bilateral, multilateral, dan global. Hubungan baik sudah terbina sdlama 61 tahun, kita harapkan makin baik dan membawa manfaat bagi kedua negara," kata Presiden saat membuka pertemuan bilateral di ruang tengah Istana Merdeka.
Selain ekonomi, Presiden Niinisto mengatakan kedua negara juga membahas isu energi dan infrastruktur. Dia yakin kerja sama juga bisa ditingkatkan di sekter pendidikan dan kehutanan.
Presiden Niinisto juga menyampaikan rasa duka cita atas terjadinya kebakaran hutan dan lahan. "Saya sangat sedih terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan banyak korban. Atas nama warga Finlandia, saya menyampaikan rasa duka cita mendalam," kata dia saat jumpa pers bersama Presiden Jokowi.
Penulis : Dwi Arjanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar