Italia Berminat Masuk Infrastruktur

Presiden Joko Widodo dan Presiden Italia Sergio Mattarella menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama bilateral antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Federica Guidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/11). Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Italia membahas peningkatan kerja sama bilateral di bidang energi, logistik, dan infrastruktur.

KOMPAS, -- Italia berminat memperluas investasi di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur dan industri maritim. Pola investasi yang akan dilakukan adalah proyek kerja sama pemerintah dan swasta.

 Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Federica Guidi, dalam forum infrastruktur Indonesia-Italia, Senin (9/11) di Jakarta, mengatakan, rencana investasi itu akan dilakukan dalam waktu cepat. "Kami ingin terlibat dalam program pembangunan infrastruktur dasar ataupun industri yang menjadi tulang punggung utama perekonomian Indonesia," kata Federica.

Untuk infrastruktur dasar, dia mencontohkan, Italia tertarik dengan program energi terbarukan yang kini tengah digenjot Indonesia. Investasi di infrastruktur yang diusulkan berkaitan dengan sistem pengelolaan stok atau pasokan dan logistik nasional. Italia berencana berinvestasi di penyediaan teknologi informasi komunikasi terkait sistem tersebut.

Sementara itu, di sektor maritim, Italia berkomitmen berinvestasi pada industri perkapalan. Menurut Federica, industri perkapalan Indonesia akan berperan penting memajukan program maritim pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain menunjang lini usaha perikanan dan transportasi laut, perusahaan perkapalan dapat mendukung pariwisata di Indonesia.

Pada forum infrastruktur Indonesia-Italia, Pemerintah Italia turut menghadirkan sejumlah pelaku usaha dan investor asal Italia. Forum ini sekaligus melengkapi kunjungan Presiden Italia Sergio Mattarella di Indonesia selama 8-10 November 2015.

Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli menyebutkan, rencana investasi tersebut menjadi komitmen Italia dalam memperluas bentuk penanaman modal mereka di Indonesia.

"Pada tahun sebelumnya, mereka biasa berinvestasi di sektor minyak dan gas bumi serta permesinan. Untuk sektor industri maritim, kami juga mengarahkan mereka berinvestasi di bidang pengelolaan ikan di luar Jawa. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Indonesia meningkatkan nilai tambah hasil laut," paparnya.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sejak tahun 2010. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Italia pada tahun 2014 mencapai 2,28 miliar dollar AS dan impornya dari Italia sebesar 1,72 miliar dollar AS. (MED)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 10 November 2015, di halaman 18 dengan judul "Italia Berminat Masuk Infrastruktur".