Ads Inside Post

MPR Dukung Pengiriman Dai ke Pedalaman





REPUBLIKA 2/11 Page 12 — Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mendukung program pendidikan dan pengiriman dai ke daerah pedalaman yang diselenggarakan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

"Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Menara Dakwah Jakarta, Sabtu (31/10).

Zulkifli menilai, era Reformasi telah kebablasan menjadi liberal. Akibatnya, di bidang ekonomi, sumber daya alam Indonesia dikuasai asing. "Anak bangsa kita yang namanya Hasan, Amir, Sidik, hanya jadi sopir atau kuli pengangkut hasil tambang dan perkebunan untuk dibawa ke negara-negara asal para cukong asing," katanya.

Zulkifli yang merupakan salah satu pembina DDII mencontohkan, DDII yang merupakan ormas Islam terbesar ketiga setelah Nandlatul Ulama dan Muhammadiyah hanya memiliki 10 hektare kebun karet wakaf di Penajam, Kalimantan Timur.

Pada saat yang sama, kata dia, ada seorang pengusaha asing yang mempunyai satu juta hektare lahan sawit di Indonesia.

Karena itu, lanjut Zulkifli, umat Islam harus bersatu dan meningkatkan kualitas diri. "Hentikan pertikaian antarkelompok atau golongan yang tidak prinsip dan bukan prioritas kita. Jangan sampai kita terjebak pada agenda orang lain yang ingin memecah helah dan menguasai NKRI," ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas bangsa, terutama di pedalaman, is mendukung program dakwah di daerah pedalaman. MPR, kata dia, juga siap be, kerja sama dengan DDII di seluruh Indonesia unhik meningkatkan mutu para dai di pelosok negeri.

Ketua DDII periode 2015-2020 Ustaz Mohammad Siddik menyambut baik dukungan MPR. la mengungkapkan, pada era kepemimpinan Ustaz Syuhada Bahri, DDII juga bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan di bidang penghijauan dan Kementerian Hukum dan HAM di bidang pembinaan lembaga pemasyarakatan.

Sosialisasi tersebut diikuti seluruh pengurus DDII pusat dan perwakilan. Acara ini digelar bersamaan dengan Silaturahim Nasional (Silatnas) DDII yang diikuti pengurus pusat dan daerah dari 17 provinsi di Tanah Air.

Silatnas berlangsung pada 31 Oktober hingga i November 2015.