Parlemen Inggris mengkritik strategi pemerintah memburu kelompok militan ISIS.
KORAN TEMPO 4/11 Page 25 — Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan rencana pengerahan lusinan pasukan khusus Amerika ke Suriah untuk menjadi penasihat oposisi memerangi kelompok militan Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS) tidak melanggar janjinya dua tahun lalu dalam kori, flik Suriah.
"Tetaplah dalam pikiran bahwa kami telah siap melancarkan operasi khusus dan sungguh ini hanya sebuah perluasan dari apa yang telah terns lakukan," kata Obama dalam wawancara di NBC Nightly News di Washington, sebagai pernyataan pertama atas pengerahan satuan elite yang dilansir pada Jumat pekan lalu tersebut.
"Kami tidak menempatkan pasukan Amerika Serikat di garis depan pertempuran menghadapi ISIL," ujar Obama, yang memakai singkatan lain dari kelompok militan ISIS seperti dikutip Reuters, kemarin.
"Saya konsisten bahwa kami tidak akan berperang seperti yang kami lakukan di Irak dengan menerjunkan sejumlah besar batalion dan pendudukan. Hal itu bukan penyelesaian problem," kata dia.
Dalam pengumuman pengiriman satuan elite, Gedung Putih menyebutkan misi tentara tersebut adalah "melatih, memberi masukan, dan melakukan asistensi", dan jumlahnya tak lebih dari 50 tentara.
Pengerahan pasukan di darat menandai pergeseran kebijakan. setelah hampir setahun digelarnya misi serangan udara terbatas di Suriah untuk menghancurkan ISIS. Sebelum tahun lalu, Obama sempat menepiS kehadiran pasukan Amerika di daratan Suriah.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan secara nasional pada September 2013, Obama menyebutkan, "Saya tidak akan menempatkan sepatu bot Amerika di tanah Suriah."
Di London, Inggris, sebuah komite khusus di parlemen mengkritik langkah pemerintah. "Inggris seharusnya tidak melebarkan serangan udaranya terhadap para milisi ISIS di Suriah sampai terdapat strategi yang pas untuk mengalahkan para milisi itu," ujar anggota komite tersebut.
Dalam laporan Channel News Asia, Perdana Menteri David Cameron mengatakan bahwa dia ingin berbuat lebih untuk membasmi ISIS dan berharap parlemen menyetujui untuk meloloskan rencana serangan ke Suriah. Sejauh ini, Inggris terlibat dalam operasi pengeboman target-target ISIS di Irak.
"Kami yakin bahwa seharusnya tidak ada perluasan aksi militer Inggris maSuk ke Suriah, kecuali di sana ada suatu strategi internasional yang koheren dan realistis bisa mengalahkan serta mengakhiri perang saudara di Suriah," demikian pernyataan Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris yang dipublikasikan, kemarin.
Desakan tersebut merupakan langkah mundur buat Cameron yang tengah membangun dukungan lintas partai di parlemen untuk persetujuan, perluasan serangan udara serta ingin mencegah terulangnya kejadian pada 2013, saat dia kalah dalam rencana serangan udara terhadap Presiden Suriah Bashar al Assad.
Sedangkan dari Moskow, Rusia melansir inisiatif untuk mengundang para pejabat Suriah dan para anggota oposisi untuk bertemu di sana, pekan depan.
"Pekan depan, kami akan mengundang para perwakilan oposisi berunding di Moskow," ujar Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, kepada Interfax, kemarin. "Dalam pertemuan . itu, perwakilan pemerintah Suriah kemungkinan juga diundang," kata Bogdanov, seperti dikutip Reuters.
Penulis : Dwi Arjanto
Ads Inside Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ConversionConversion EmoticonEmoticon