Ads Inside Post

RAPBN 2016: Setelah Wapres Kalla "Turun Gunung"...



KOMPAS 2/11 Page 2, -- Karton putih bertulisan "TOLAK" diacungkan tinggi-tinggi oleh beberapa tenaga ahli dari Fraksi Partai Gerindra di balkon ruang sidang paripurna DPR, Jumat (30/10). Dengan suara keras, mereka berteriak mendukung interupsi anggota fraksinya yang menolak pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Suasana rapat paripurna DPR pun jadi riuh.

Mendengar keributan, tujuh petugas satuan pengamanan bagian dalam DPR pun menuju balkon. Sempat terjadi keributan saat para tenaga ahli itu berhadapan dengan pengamanan bagian dalam. Meskipun terjadi keributan di balkon, di ruang paripurna, rapat terus berlangsung. Hujan interupsi kerap terjadi.

Fraksi Partai Gerindra tetap kukuh, menolak RUU APBN 2016 jadi UU APBN 2016. Saat itu, jam menunjukkan pukul 16.30. Pukul 17.00, rapat paripurna diskors untuk kedua kalinya. Hal itu karena melihat sikap akhir fraksi yang mayoritas ngotot mempertahankan catatan dan tuntutan sebagai syarat disahkannya RAPBN 2016.

Babak akhir drama DPR dan pemerintah ditentukan setelah pukul 17.00 hingga 20.00. Saat itu, semua perwakilan fraksi dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dikumpulkan dalam ruangan. Lobi pun dimulai.

Ada dua poin diperdebatkan. Pertama, mayoritas fraksi menerima RAPBN dengan syarat pemerintah menjadikan seluruh catatan fraksi bagian utuh dan tak terpisahkan di Undang-Undang APBN 2016. Kedua, pemerintah perlu menunda atau meninjau alokasi anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN.

Semua fraksi, termasuk PDI-P yang mendukung pemerintah, juga menuntut dua poin itu. Titik temu terkait poin pertama baru dicapai satu jam. Namun, poin kedua belum dicapai. Soal PMN dikritisi keras semua fraksi, termasuk Gerindra, yang tetap menolak RAPBN 2016.

Akhirnya, forum lobi diskors pukul 18.00. Waktu skors digunakan Menkeu berkonsultasi dengan Presiden, sedangkan perwakilan fraksi di DPR juga menemui pimpinan parpol.

Pada detik-detik penentuan itu, lobi politik pamungkas digelar. Fraksi Partai Gerindra, satu- satunya fraksi yang menolak RAPBN 2016, didekati. Meski Jumat dini hari Prabowo Subianto didatangi Menkeu atas permintaan Presiden Joko Widodo, Gerindra tetap bersikukuh.

Jumat malam, sebelum RAPBN 2016 diketok, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun "turun gunung" menemui Prabowo. APBN 2016 akhirnya diketok dan didukung semua fraksi. "Saya kira tak ada masalah. Lobi itu memang untuk cari titik temu masalah sesuai kebenaran yang diyakini," tutur Kalla, saat ditanya di Universitas Islam Malang, di Malang, Jawa Timur, Sabtu (31/10). (AGE/NDY)