dsfdsfdsf

Sulsel Perkuat Sektor Maritim



REPUBLIKA 18/12 Page 4, -- Menyambut tahun 2016, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) akan memaksimalkan sektor maritim untuk menunjang perekonomian daerah. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan membangun sektor ikan tangkap dan pemberdayaan tambak untuk menumbuhkan pendapatan daerah.

Kawasan Sulsel disebut mampu memperlihatkan peningkatan melalui sektor pertanian. Syahrul menjelaskan, mulai dari produksi beras, kopi, cokelat, hingga produk pertanian lain seperti bawang mampu membuat perekonomian di Sulsel berkembang. Sulsel bahkan sudah sangat dikenal sebagai lumbung padi secara nasional.

Sektor maritim justru menunjukkan sebaliknya. Syahrul menjelaskan, perekonomian maritim di Sulsel memang belum terlalu maksimal. Banyaknya pulau dan perairan dengan sumber daya laut yang potensial tak membuat Sulsel menjadi jawara maritim nasional. Gubernur mengakui, provinsinya masih jauh tertinggal dari daerah lain yang sama-sama memiliki kekayaan laut.

Syahrul pun akan mencoba meningkatkan pendapatan masyarakat di pesisir agar mereka mampu menjadi fondasi perekonomian Sulsel. "Penangkapan ikan dan pengembangan pemberdayaan tambak ini masih kurang. Ini yang ingin kita coba bangun. Tapi, yang lain (pertanian) juga tetap fokus," ujarnya di Makassar, Sulsel, Kamis (17/12).

Selain meningkatkan sektor maritim, Sulsel akan fokus dalam pengembangan sektor kehutanan. Menurut Syahrul, Sulsel mempunyai daerah yang sangat luas, tapi lahan tersebut masih menjadi lahan tidur. Padahal, kawasan hutan Sulsel masih bisa digunakan sebagai lahan produksi.

Pengembangan lahan hutan, lanjut Syahrul, memang bukan tanpa hambatan. Dia menjelaskan, banyak kawasan hutan yang penggunaannya harus mendapatkan izin dari pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah pusat khawatir pemerintah daerah terlalu mudah memberikan izin kepada masyarakat dan pihak swasta yang justru menimbulkan kerusakan.

Kendati demikian, dia menegaskan, pemberdayaan kawasan hutan di Sulsel tetap harus dicoba dengan pendampingan pihak tertentu. Menurutnya, perguruan tinggi dan pakar dapat mengambil peran sehingga lahan bisa digunakan tanpa dirusak. "Rakyat juga harus ikut menjaga. Pokoknya harus bisa diambil manfaatnya juga hutan ini," ungkap Syahrul.

Dengan pemanfaatan berbagai sektor selain pertanian, Pemprov Sulsel berharap bisa  menggenjot target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada tahun 2016. Pada tahun ini Sulsel mampu mencapai angka sekitar 7,68 persen yang mengungguli perekonomian nasional sebesar 4,7 persen. Selain meningkatkan angka perekonomian, Pemprov Sulsel berupaya menambah pendapatan per kapita masyarakat Sulsel mencapai 50 juta pada tahun 2017. "Kita coba lah, semaksimal mungkin," ujar Syahrul.

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menginginkan agar ikan-ikan yang hidup di laut Indonesia masih ada hingga seribu tahun lagi. Karena itu, dia menegaskan, maraknya pencurian ikan di laut Indonesia harus diberantas.

"Kapal yang nyolong membuat ikan berkurang banyak. Akibatnya banyak kapal besar kita tenggelamkan sehingga produksi ikan mulai naik. Tahun lalu kurang, tahun ini akan meningkat," kata Rizal Ramli saat bertemu dengan seribu nelayan Kota Sibolga dan nelayan Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Kamis (17/12).

Rizal mengatakan, laut Indonesia harus dijaga dari para pencuri dari negara asing. Para nelayan Indonesia pun bisa menangkap ikan secara berkelanjutan. "Ini yang ingin dijaga, supaya tangkap ikan secara sustainable. Kita kan kepengen ikan Indonesia ada 100-1.000 tahun yang akan datang," ujarnya.