KOMPAS 22/12 Page 4, -- Presiden Partai Keadilan
Sejahtera Sohibul Iman dan sejumlah unsur pimpinan PKS, Senin (21/12) petang,
menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Walaupun menegaskan posisinya
tetap sebagai bagian dari partai politik pendukung Koalisi Merah Putih (KMP)
dan menjadi oposisi loyal, PKS ingin terus membangun silaturahim dengan
pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi.
"Sebagai oposisi, kami tidak
berada di pemerintah, tetapi kami loyal pada kepentingan bangsa dan negara.
Dengan KMP pun, sikap kami demikian. Kami dengan pemerintah adalah
komplementer. Pemerintah menjalankanlah fungsi eksekutif, kebetulan kami ada di
legislatif, ya, kami menjadi pengontrol atau pengawas," ujar Sohibul
kepada pers seusai bertemu Presiden Jokowi sekitar 30 menit.
Menurut Sohibul, PKS akan
mendukung pemerintah ketika pemerintah mempunyai program yang baik.
"Tetapi, ketika programnya tak baik, ya, kami akan kritik," katanya.
Sebagai parpol yang menjadi
bagian dari elemen bangsa, ujar Sohibul, silaturahim harus banyak dibangun
dengan pemerintah dan elemen bangsa. "Sejak beliau dilantik, kami belum
pernah bersilaturahim. Ini saat yang kebetulan beliau memberikan waktu untuk
bertemu," ucap Sohibul.
Beberapa waktu lalu PKS berencana
mengundang Presiden Jokowi menghadiri Musyawarah Nasional PKS, tetapi Presiden
tidak bisa hadir karena berkunjung ke Timur Tengah.
Dalam pertemuan tersebut, Sohibul
didampingi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Mardani Ali Sera, Bendahara Umum
Mahfudz Abdurrahman, Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga
Wirianingsih, Ketua Bidang Pekerja, Petani, dan Nelayan Ledia Hanifah Amalia,
serta Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf.
Kedatangan pimpinan PKS disambut
oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang kemudian mengantarnya ke Istana
Merdeka. Namun, saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Pramono tidak mendampingi.
"Biar mereka sendiri dengan Presiden. Jangan saya (yang bicara),"
kata Pramono. Pertemuan PKS dengan Presiden, ujar Pramono, adalah hal yang
positif. "Ini babak baru dalam pendewasaan politik. Meskipun berbeda, kita
tetap menjalin silaturahim. Ini penting untuk mewujudkan tujuan bersama
menyejahterakan rakyat," tutur Pramono.
Sejauh ini, pertemuan pimpinan
PKS dengan Presiden Jokowi tercatat yang pertama kali dilakukan. Sebelum
pertemuan dengan PKS, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, yang juga Ketua
MPR, Zulkifli Hasan sudah beberapa kali bertemu dengan Presiden. Dari pertemuan
tersebut, PAN yang semula bergabung dengan KMP akhirnya menjadi pendukung
pemerintah. (NDY/SON)
ConversionConversion EmoticonEmoticon