Kerja sama di bidang kemaritiman, iklim, hingga energi alternatif.
KORAN TEMPO 28/10 Page 18 — Dalam agenda lawatannya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo melanjutkan agenda pertemuan dengan pars pebisnis asal Negeri Abang Sam yang tergabung dalam Kamar Dagang AS (US Chamber of Commerce).
Pertemuan itu dilakukan pada Senin sore waktu setempat setelah sebelumnya Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden AS Barack Obama.
Ari Dwipayana, dari Tim Komunikasi Presiden, mengatakan, sebelum berlangsungnya diskusi dengan Kamar Dagang AS, Jokowi menyaksikan penandatanganan 12 kesepakatan bisnis di bidang energi, transportasi, dan perluasan pabrik. Pada saat yang sama juga diumumkan enam kesepakatan bisnis, antara lain di bidang energi, konservasi air, dan perbankan syariah. "Total nilai kesepakatan bisnis yang dihasilkan mencapai US$ 20,075 miliar (sekitar Rp 274 triliun)," ujarnya dalam keterangan tertulis kemarin.
Dari angka tersebut, di antaranya komitmen dalam bentuk investasi asing langsung (FDI) sebesar US$ 2,402 miliar atau Rp 32,43 triliun dan investasi keluar (outward investment) di Texas, AS, sebesar US$ 175 juta atau setara dengan Rp 2,4 triliun.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, kunjungan Presiden Jokowi ke Negeri Abang Sam menandai satu tahapan baru hubungan bilateral di antara dua negara. "Kunjungan kali ini memulai hubungan baru dengan diluncurkannya strategic partnership di antara kedua negara," tuturnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menambahkan, rencana investasi asing langsung dari para pebisnis AS itu di antaranya di sektor makanan, minuman, dan tembakau sebesar US$ 1 miliar dalam bentuk perluasan investasi, kelistrikan US$ 600 juta, hilirisasi sektor agro US$ 750 juta, serta industri alat berat atau permesinan US$ 12 juta, masing-masing dalam bentuk pernyataan investasi. "Rencana investasi yang diidentifikasi BKPM itu bagian dari kesepakatan bisnis Indonesia dan Amerika senilai US$ 20 miliar tersebut."
BKPM akan terus mengawal agar rencana investasi tersebut bisa segera direalisasi. Adapun untuk rencana investasi keluar oleh perusahaan Indonesia ke AS, yakni oleh PT Saka Energi, anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, sebesar US$ 175 juta. Saka Energi akan bekerja sama dengan perusahaan AS, Swift Energy Company, untuk eksplorasi dan eksploitasi gas di wilayah Fasken di The Eagle Ford Trend di Webb County, Texas. "Nilai itu setara dengan 36 persen hak Swift Energy di Texas atas wilayah Fasken," katanya.
Menurut catatan BKPM, realisasi investasi AS di Indonesia periode Januari-September 2015 sebesar US$ 854 juta. Total investasi AS periode 2010-September 2015 sebesar US$ 8 miliar, menduduki peringkat ketiga setelah Singapura dan Jepang.
Obama mengatakan akan memperkuat kerja sama bidang perdagangan, investasi, dan hubungan komersial di antara kedua negara. "Termasuk kerja sama ekspansi ekonomi digital guna menekan angka kemiskinan dan memberdayakan jutaan rakyat Indonesia," ujarnya.
Poin-poin Kerja Sama Indonesia-AS
NOTA kesepahaman yang ditandatangani saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat pada Senin lalu waktu Washington di antaranya menyoal beberapa poin:
Bidang Maritim
Indonesia-AS sepakat bekerja sama di bidang keamanan maritime, perlindungan kelautan, dan pembangunan berkelanjutan. Beberapa kerja sama itu di antaranya perlindungan masyarakat pesisir dan perikanan, konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan tata kelola sumber daya kelautan.
Upaya ini akan berfokus pada tiga provinsi di Indonesia timur dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi, termasuk memerangi pencurian ikan di Indonesia dan kawasan ASEAN.
Bidang Energi
Kedua negara juga sepakat memperluas kerja sama di bidang pengembangan dan keamanan energi. Indonesia memiliki target untuk merealisasi proyek listrik 35 gigawatt pada 2019, termasuk 15 persen untuk energi terbarukan.
Bidang Iklim
RI dan AS sepakat bekerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melawan efek perubahan iklim. Beberapa langkah di antaranya dengan meningkatkan luas hutan lokal dan pengelolaan lahan, memajukan kemitraan publik-swasta, serta mempromosikan teknologi energi bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar