MEDIA INDONESIA 25/10 Page 2, -- PRESIDEN Joko Widodo mengincar resep Amerika Serikat dalam mengembangkan sector ekonomi kreatif, khususnya ekonomi digital, dalam lawatannya ke negara tersebut. "Saya ingin rakyat Indonesia, khususnya dunia usaha nasional, dapat meningkatkan kualitas produksi dan Jaya saing dengan memanfaatkan teknologi," kata Presiden dalam jumpa pegs sebelum terbang menuju Washington DC, AS, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pengembangan sektor ekonomi itu dapat bermanfaat luas bagi masyarakat, termasuk mereka yang tinggal di perdesaan.
Di Washington DC nanti, Presiden akan bertandang ke Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden AS Barack Obama selaku pengundang. Dalam lawatan lima hari itu, ia juga dijadwalkan 'blusukan' ke Lembah Silikon, San Francisco, untuk menjumpai para bos perusahaan digital dunia. Mantan Wali Kota Surakarta itu antara lain akan bertemu dengan CEO Apple, CEO Facebook, dan CEO Google.
Jokowi pun membawa beberapa pelaku ekonomi digital Indonesia, seperti CEO Gojek, Tokopedia, Kaskus, dan Traveloka.
Sebelum menutup pernyataan persnya, Presiden menyampaikan akan tetap memonitor perkembangan situasi dan kondisi di Tanah Air. "Saya akan terus memantau detik demi detik, menit demi menit, terutama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta penanganan korban kabut asap."
Presiden juga telah menginstruksikan wapres dan menko bidang politik, hukum, dan keamanan, serta menterimenteri terkait guna mengambil langkah penanganan yang diperlukan.
Dalam kesempatan terpisah, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan Presiden dijadwalkan berpidato di hadapan kamar dagang dan industri AS. "Saya ikut mendampingi," ucapnya di Jakarta, Jumat (23/10) malam. Mengenai rumor kunjungan Presiden juga untuk membicarakan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, Darmin mengatakan tidak tahu kebenaran agenda itu.
Pejabat negara lain yang turut da- lam delegasi Presiden di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, dan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan.
Izin instan
Saat ditemui di kantornya, Franky Sibarani mengatakan kunjungan ke `Negeri Paman Sam' juga menjadi momentum uji coba penerbitan izin prinsip di tempat (on the spot).
Besok, Franky akan menghadiri investment summit yang dihadiri 150 pebisnis AS. Jika ada investor yang ia nilai serius untuk menggelontorkan investasi, ia slap menerbitkan izin prinsip saat itu juga. "Serius itu bisa raja mereka sudah investasi di Indonesia dan akan memperluas. Bisa juga untuk investor baru," terangnya.
Franky mengatakan, meski mekanismenya disederhanakan, substansi izin prinsip tidak hilang. Investor tidak perlu merinci secara detail, tapi tetapharus melengkapi beberapa dokumen. Izin itu hanya berlaku enam bulan sebagai tanda komitmen. "Di AS saya akan dilengkapi dua buku pintar, tentang KBLI (klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia) dan DNI (daftar negatif investasi)," imbuhnya.
Bila uji coba itu berjalan dan berdampak baik, ia menaksir dalam setahun atau dua tahun, wewenang penerbitan izin prinsip untuk investor asing bisa didelegasikan ke para duta besar dan konsulat jenderal di negara dengan prospek investor tinggi.
Ekonom Josua Pardede menilai penerbitan izin prinsip instan bisa membantu pemerintah menarik investasi asing masuk ke Indonesia, sebab proses perizinan selama ini memang menj adi salah satu momok. (Bow/Ant/E-2/DERO IQBAL MAHENDRA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar