13 Nov 2015

MUI Sosialisasikan Islam Moderat

JAKARTA, KOMPAS — Majelis Ulama Indonesia menggencarkan kampanye Islam wasathiyah atau moderat ke seluruh penjuru Tanah Air. MUI juga memandang sangat penting kerukunan antarumat beragama di Indonesia sebagai cikal bakal terwujudnya kerukunan nasional.

Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin mengatakan, sosialisasi Islam moderat dan kerukunan antarumat beragama mendesak untuk menjaga umat dari berbagai akidah yang menyimpang. ?"Jadi, yang paling utama bagi kami adalah sosialisasi Islam wasathiyah itu sebagai upaya deradikalisasi Islam. Butuh sosialisasi dan edukasi sampai ke bawah. Kami akan menyiapkan dai-dainya yang bisa merangkul dan berkomunikasi dengan akar rumput," kata Ma'ruf seusai penutupan Rapat Kerja Nasional MUI kepengurusan periode 2015-2020 di Jakarta, Kamis (12/11).

Rakernas MUI dengan tema "Memperkuat Konsolidasi Organisasi untuk Meningkatkan Peran MUI dalam Melayani dan Melindungi Umat?" digelar pada 10-12 November 2015 di Jakarta. Berbagai masukan aktual sangat penting untuk meningkatkan peran majelis ini di tengah-tengah kehidupan bangsa. ?

Menyamakan pandangan

Bagi Ma'ruf, sosialisasi kerukunan antarumat beragama sangatlah mendesak agar segera ada kesamaan pandangan. "Bagaimana soal kerukunan ini bisa ditaati dan dipatuhi agar tidak terjadi konflik di lapangan sebab bagi kami kerukunan nasional tergantung kerukunan antarumat. Upaya untuk menanamkan pemahaman Islam yang sesungguhnya itu butuh kerja besar, tidak hanya bicara di media," tuturnya.

Pernyataan Ma'ruf terjabarkan dalam sejumlah program kerja prioritas komisi-komisi, yang dibacakan Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Marwah Daud Ibrahim. Komisi Pengkajian dan Penelitian, misalnya, akan melakukan kajian dan penelitian tentang aliran yang diduga menyimpang.

"Kita akan menerbitkan buku pedoman, penanganan, pengawasan, dan pembinaan aliran sesat," kata Marwah. (IVV)
----

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 November 2015, di halaman 12 dengan judul "MUI Sosialisasikan Islam Moderat".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar