30 Des 2015

Unand Kumpulkan Silsilah Minang Sedunia

PADANG — Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, akan mengumpulkan seluruh silsilah keluarga Minangkabau yang ada di dunia. Hasil pengumpulan itu akan dikaji dan dipublikasikan agar semua warga Minang seluruh dunia dapat mengetahui asal-muasal keturunannya.

"Saat ini sejarah dari ranji atau silsilah keluarga Minangkabau masih sulit dicari, kami akan mengumpulkannya dengan riset akademisi dan mahasiswa," kata Wakil Rektor Bagian Akademik Unand, Febrin Anas Ismail, di Padang, Selasa (30/12). Dia menyebutkan pengumpulan silsilah ini bagiam dari visi Pojok Minangkabau yang saat ini baru diresmikan.

tJntuk tahap pertama, Febrin mengaku pihaknya telah mengutus mahasiswa yang kuliah kerja nyata (KKN) dengan mengumpulkan data dan nama keluarga atau kaum pada setiap nagari yang ada di Sumatra Barat. Dari pengumpulan tersebut, sebagian besar tidak jelas antara satu hubungan dengan keluarga lain.

Untuk menelaah ketidakjelasan hubungan tersebut, pihak Unand pun mengirimkan para akademisi untuk menelitinya. "Proses penelitian ranji ini bersifat dinamis dan tidak ditargetkan pada waktu tertentu," katanya. Menurut dia, ini dilakukan karena pengumpulan silsilah itu bergantung pada ketepatan penelitian dan bukti yang berkesesuaian.

Dia pun beijanji Unand akan berhati-hati karena pengumpulan tersebut menyangkut orang banyak. "Setelah suatu ranji terkumpul, kami akan mempublikasikan secara online," ujarnya. Dia berharap seluruh warga Minang yang berdomisili di seluruh dunia dapat mengetahui asalmuasal keturunannya. "Kami berharap upaya ini mendapat dukungan dari semua masyarakat Minang khususnya, dan Indonesia Umumnya," tambahnya.

Salah satu pejabat Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ocky Kama Radjasa mengaku akan mendukung kegiatan pengumpulan ranji orang Minangkabau tersebut. Menurut dia, kegiatan itu suatu inovasi dalam menambah khazanah pengetahuari budaya nasional.

Sementara itu, Unand mengundang sejumlah tokoh masyarakat Sumatra Barat untuk membahas tentang pengelolaan segala bentuk karya budaya Minangkabau di Padang. "Gubernur terpilih Irwan Prayitno, tokoh budaya Mak Katik, pencipta lagu Agus Taher, dan fotografer Minang Edy Utama bahas mengenai upaya mengelola hasil karya budaya Minangkabau," kata Kepala Subbagian Humas dan Protokol Unand, Eriyanty, di Padang, kemarin.

Dia menyebutkan, keempat tokoh tersebut membahas berbagai perspektif tentang pengelolaan budaya Minangkabau. Gubernur terpilih Irwan Prayitno mengemukakan tentang strategi pengelolaan khazanah Keminangkabauan di era digital. Dia menjelaskan, Irwan menitikberatkan ada eksistensi budaya Minangkabau untuk menghadapi era modern saat ini.

"Agus Taher lebih menitikberatkan kelanjutan lagu Minang menghadapi persaingan musik nasional," kata dia. Dalam pembahasannya, Agus Taher menyinggung banyaknya praktik plagiasi dan pembuatan ulang lagu saat ini yang merugikan pencipta dan artis aslinya.

Kemudian, ada Edy Utama yang membahas tentang karya intelektual dari kebudayaan Minangkabau. Salah satunya menyajikan karya foto yang pada beragam khazanah budaya Minangkabau. "Mak Katik membahas tentang pengelolaan pengetahuan tradisional Minangkabau," katanya.

___

Tidak ada komentar:

Posting Komentar