Beberapa MoU tersebut akan ditandatangani saat pemimpin Kerajaan Denmark dan suami, Ratu Margrethe II dan Pangeran Henrik, melakukan pertemuan resmi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, yang dijadwalkan besok, Kamis (22/10).
Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge, mengungkapkan kedua pemimpin akan membahas berbagai isu atau sektor, di antaranya kemaritiman, energi terbarukan, desain dan gaga hidup, agrobisnis, transportasi, dan pendidikan.
Kepentingan bisnis dan investasi merupakan misi utama kunjungan kenegaraan pemimpin Kerajaan Denmark itu. Klynge menyatakan setidaknya ada enam hingga delapan perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani.
"Kunjungan kenegaraan merupakan Salah satu cara terbaik untuk memperkuat hubungan dan kerja sama ekonomi antara Denmark dan Indonesia," ujar Klynge kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Ratu Margrethe II Bakal didampingi menteri luar negeri dan menteri energi, juga sedikitnya 62 perusahaan terkemuka Denmark yang bergerak di sektor kamaritiman, solusi perkotaan dan energi terbarukan, desain, dan agrobisnis.
"Rita akan bekerja sama menciptakan lapangan kerja, tidak hanya menciptakan, tetapi juga bagaimana membuat lapangan kerja tersebut berkualitas dan manfaatnya berkelanjutan," tegas Klynge.
Kopenhagen, lanjut dia, semakin menyadari peran pen-ting dan pengaruh Indonesia di kawasan dan global. "Kekuatan di Asia itu tidak hanya Tiongkok dan India, tetapi juga Indonesia apalagi Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar keempat di dunia," tegasnya.
Ratu Margrethe II dan Pangeran Henrik beserta rombongan dijadwalkan tiba di Jakarta hari ini dan kegiatan kenegaraan secara efektif dilakukan 22-24 Oktober. Pemimpin negara Nordik paling kecil itu juga akan melawat ke Surabaya, Jawa Timur, dan Yogyakarta. (Hym/I-1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar