28 Okt 2015

Indonesia Akan Bergabung dengan TPP

KORAN TEMPO 28/10 Page 18 – Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia akan bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership/TPP). Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Washington, Senin siang waktu setempat.

Jokowi mengungkapkan niat bergabung dengan TPP mempertimbangkan Indonesia menganut paham ekonomi terbuka. Dengan jumlah populasi mencapai 250 juta jiwa, Indonesia memiliki potensi ekonomi terbesar di Asia Tenggara. "Indonesia bermaksud untuk bergabung dengan TPP," kata Jokowi di Gedung Putih, Washington, DC, seperti dikutip di laman sekretariat kabinet, kemarin.

Dengan potensi ekonomi digital sangat besar di dunia, Jokowi menargetkan salah satu prioritas utama pembangunan ekonomi Indonesia akan.bersumber dari sektor itu. "Saga juga mengajak AS untuk bekerja sama dalam bidang ini," tuturnya.

Sebelum bertemu dengan Obama, Jokowi mengatakan bahwa pemerintahnya telah melucuti pera tura n perdaga ngan yang terlalu protektif. Peraturan tersebut dianggap tidak disukai pebisnis asing.

Saat berkunjung ke Gedung Putih itu, Pr6iden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Selain itu, ada Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Duta Bcsar LBPP RI untuk AS Budi Bowoleksono, serta Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani.

Menteri Thomas menyebutkan, putaran pertama perundingan pembahasan draf teks TPP Agreement telah selesai dilaksanakan dan Indonesia diminta menjadi bagian dari TPP Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia perlu bergabung dalam perjanjian perdagangan bebas kawasan Trans-Pasifik tersebut. Sebab, keikutsertaan Indonesia perlu untuk meningkatkan daya saing. "Memang direncanakan. Kalau tidak, kita akan kalah bersaing dengan negara lain," katanya, di Jakarta, kemarin.

Menurut Kalla, Indonesia tak bisa lagi menutup diri dari perdagangan dengan dunia luar. Apalagi saat ini Indonesia juga sudah punya perjanjian perdagangan bebas dengan Cina.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar