"Begitu dibicarakan bersama mungkin akan ditampung," kata Kalla
KORAN TEMPO 28/10 Page 9 — Partai-partai pendukung pemerintah berbeda pandangan menyikapi isu perombakan kabinet yang berembus setelah kinerja satu tahun pemerintahan Joko WidodoJusuf Kalla. Politikus partai yang mendukung perombakan beralasan perubahan Kabinet Kerja Bakal mendongkrak kinerja pemerintah. "Terutama di bidang ekonomi dan hukum," kata juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang, kepada Tempo, kemarin.
PDI Perjuangan, kata dia, sepakat dengan adanya perombakan kabinet lantaran kinerja di sektor ekonomi dan hukum dianggap lemah dan kurang memuaskan. Dia merujuk pada melambungnya harga bahan pokok, minimnya daya beli, dan melemahnya nilai tukar rupiah. "Tapi semua tergantung Presiden Joko Widodo,"kata Junmirat.
Survei Poltracking terhadap 1.200 responden pada 7-14 Agustus lalu menyimpulkan kinerja pemerintah tak memuaskan. Mereka tak cukup puas atas kinerja Para menteri. Isu perombakan muncul sejak awal September lalu. Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan ketika itu menyatakan mau bergabung ke partai koalisi pemerintah.
Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir dipanggil ke Istana Negara pada 10 September. Soetrisno ditawari posisi dalam Komite Ekonomi Industri Nasional. Wakil Sekretaris Jenderal PAN Azis Subekti mengaku mendengar isu perombakan. PAN juga menyiapkan beberapa nama apabila benar-benar terjadi. "'Tak lebih dari lima orang," ujarnya.
Sekretaris Fraksi Partai Hanura Dadang Rusdiana mendukung perombakan kabinet. Menurut dia, Jokowi pasti memperhitungkan menteri mana yang kinerjanya baik dan mana yang buruk. "Akan membantu kinerja pemerintah, dan itu hak presiden."
Sebaliknya, Partai NasDem gerah atas rencana masuknya PAN ke Kabinet Kerja. Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai NasDem, Luthfi Mutty, mengatakan rencana perombakan ini melenceng dari gembar-gembor Jokowi-Kalla mengenai koalisi tanpa syarat. Menurut dia, Jokowi hares matang menghitung rencana perombakan agar tak sekadar mengakomodasi kepentingan partai pendukung. Bahkan dia menganggap perombakan akan merusak hubungan antarpartai dalam koalisi.
Apalagi, kata dia, partai pendukung Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berjuang sejak pemilihan presiden. "Kami sudah berdarah-darah memenangkan JokowiJK,"ucapnya, Kamis pekan lalu. "Apa partai lain enggak marah kalau di tengah jalan kursi menteri berpindah akibat PAN bergabung?"
Wakil Sekretaris Jenderal PKB Lukman Edy enggan menanggapi rencana pemmbakan ini. Menurut dia, pergantian itu merupakan hak Presiden.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku belum pernah membahas masalah perombakan bersama Presiden. "Saya belum mengetahui itu,"kata Kalla, Selasa lalu. "Begitu dibicarakan bersama mungkin akan ditampung." [Hussein Abri Yusuf]
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar