28 Okt 2015

Kadin AS Sambut Layanan 3 Jam

Komitmen investasi perusahaan Amerika Serikat yang disaksikan Presiden Jokowi senilai US$2,4 miliar.

MEDIA INDONESIA 28/10 Page 2, -- KEPALA Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Amerika Serikat menyambut positif kebijakan baru yang dilakukan pemerintah Indonesia guna meningkatkan investasi, termasuk layanan baru 3 jam yang diluncurkan Senin (26/10).

BKPM mempromosikan layanan investasi kilat kepada 275 pengusaha yang tergabung dalam Kadin AS, termasuk perwakilan pemerintah AS di antaranya Perwakilan Perdagangan AS (USTR) Michael Froman, Presiden Amcham Indonesia Brian Arnold, dan Executive Vice President and Head of International Affairs Myron Brilliant.

"Kadin AS merespons positif langkah-langkah pemerintah Indonesia yang mengeluarkan kebijakan yang probisnis dan semakin transparan, termasuk izin investasi 3 jam. Paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Presiden menunjukkan bahwa pemerintah berupaya untuk memberikan kemudahan investasi dan memberikan kemudahan kepada dunia usaha," papar Franky dalam siaran pers, kemarin.

Franky, dalam US-Indonesia Investment Summit di Washington DC, juga menawarkan kemudahan pemberian izin investasi sementara langsung bagi investor AS yang ingin mengajukan izin investasi pada acara tersebut.

Menurut dia, kegiatan itu diselenggarakan untuk meningkatkan profil Indonesia di mata pebisnis AS serta menjelaskan terobosan-terobosan investasi terkini yang dikeluarkan pemerintah.

Komitmen investasi
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga mengatakan kegiatan promosi investasi itu merupakan upaya menarik investasi AS ke Indonesia clan sekaligus menjadi media mempertemukan pebisnis kedua negara untuk penjajakan bisnis.

Ia mengemukakan, di selasela kunjungan kerja tersebut, yakni bertempat di gedung US Chamber of Commerce (Kadin AS) yang lokasinya berdekat: an dengan Gedung Putih, telah dilakukan pengumuman dan penandatanganan kesepakatankesepakatan bisnis antara perusahaan AS dan Indonesia disaksikan oleh Presiden Jokowi.

"Kesepakatan bisnis telah menghasilkan komitmen investasi yang akan direalisasikan dalam jangka 1-5 tahun sejak 2015 senilai US$2,4 miliar di bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis darijagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam dan pengaman uang kertas," jelasnya.

Menurut catatan BKPM, AS termasuk 10 besar negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia. Meski BKPM membuat gebrakan dalam mempermudah perizinan, berdasarkan pemantauan Media Indonesia di gedung BKPM, Jakarta, kemarin, masih belum terlihat banyak aktivitas investor yang memasuki area pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), mulai area pengambilan nomor antrean hingga ruang tunggu investor". Padahal, dalam 3 jam investor bisa mendapatkan berbagai perizinan sekaligus, seperti izin prinsip investasi, nomor pokok wajib pajak, akta pendirian perusahaan, serta pem-bookingan tanah untuk pembangunan kawasan usaha.

Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Lestari Indah mengatakan peluang investasi di Indonesia sangat banyak. "Kita berharap terobosan perizinan bisa menarik investasi dan bermanfaat bagi penyerapan tenaga kerja sebesar-besarnya," ujar dia.

--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar