28 Okt 2015

Kesepakatan dari Coca-Cola Hingga PLN

REPUBLIKA 28/10 Page 13, -- Di sela kunjungan kerja ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo menyambangi kantor US Chamber of Commerce atau Kamar Dagang dan Industri. (Kadin) AS, Senin (26/10). Presiden Jokowi langsung disambut Presiden Kadin AS Thomas Donohue, Presiden Dewan Bisnis AS (US ASEAN Business Council) Alex Feldman, dan Presiden Unisindo Ambassador David Merril.

Di kantor Kadin AS, Presiden Jokowi menyaksikan kesepakatan bisnis para pengusaha Indonesia dan investor asal AS. Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyebut, total kesepakatan bisnis yang dicapai senilai 20,075 miliar dolar AS atau setara Rp 273,4 triliun.

Di antaranya, perjanjian jual beli gas alam cair (LNG) antara Pertamina dan Corpus Christie Liquefaction senilai 13 miliar dolar AS, untuk pengiriman LNG ke FSRU Lampung bagi kebutuhan gas di wilayah barat Indonesia dan LNG Terminal untuk Indonesia bagian timur, ekspansi Phillip Morris 1,9 miliar dotar AS, 500 juta dolar AS untuk belanja modal dan 1,4 miliar dolar AS berupa penerbitan saham baru Sampoerna. Belanja modal ini untuk pertuasan pabrik dan perkantoran serta investasi pada 2016-2020. Coca-Cola juga akan investasi 500 juta dolar AS untuk perluasan dan penambahan produksi, pergudangan, distribusi, dan infrastruktur minuman ringan selama 2015-2018.

Lainnya, rencana pengembangan lahan shale gas Eagle Ford, Fasken, milik Swift Energy yang akan dilakukan oleh Saka Energi dengan Swift Energy di Webb County, Texas, senilai 175 juta dolar AS dan kesepakatan bisnis antara PT PLN (Persero) dan General Electric, yaitu antara PLN Gorontalo dan General Electric senilai 100 juta dolar AS untuk pembangunan 100 MW gas turbin dan cydepower di Gorontalo.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menerima Executive Vice President Upstream Chevron James Johnson dan Vice Chairman GE John Rice. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dalam pertemuan dengan Chevron, Presiden Jokowi menjelaskan percepatan penerapan paket kebijakan ekonomi yang 60 persen perizinan di bidang ESDM-nya sudah dipangkas. "Mereka mengapresiasi itu," katanya, Selasa (27/10).

Presiden Jokowi mengapresiasi keberadaan Chevron yang sudah 90 tahun di Indonesia, terutama karena 97 persen dari 40 ribu karyawannya adalah putra Indonesia. Di samping itu, juga komitmen Chevron untuk terus membangun kemampuan sumber daya manusia Indonesia.

Menurut Sudirman, ada beberapa proyek yang disiapkan, termasuk proyek besar Indonesia Deep Water Development (IDD). “Namun, karena harga minyak saat ini kurang baik, mereka akan melakukan penyesuaian penghitungan," katanya.

Ada dua penekanan dalam pertemuan dengan GE yang sudah melakukan joint venture dengan PT PLN. Pertama, komitmen terus menginvestasikan sumber dayanya di Indonesia, terutama pembangunan listrik 35 ribu mw. “Proyek konkret yang paling cepat adalah membangun mobile generator,” katanya.

Mobile generator yang merupakan pembangkit ukuran 25 mw dapat ditaruh di daerah remote dan bisa dipindahkan jika sudah terkoneksi dengan jaringan nasional. “Sembilan bulan pasti terpasang 500 mw karena mereka punya ready stock dan sudah disepakati dengan PLN untuk melakukan itu,” ujarnya melanjutkan.

Presiden AS Barack Obama menyatakan, AS siap meningkatkan jalinan relasi yang selama ini sudah terjalin dengan Indonesia.

Menurut Obama, Indonesia merupakan negara besar dan memainkan peranan penting di Asia Tenggara. "Kami siap memperkuat hubungan kerja sama dengan Indonesia,” kata Obama setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Oval Office, Gedung Putih, Washington DC, Senin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar